“Warga masih belum ada yang dievakuasi, untuk dapur umum ini masih diampu oleh masing masing desa yang mereka sudah punya ya pelatihan penanganan banjir,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi menambahkan, banjir di enam kecamatan juga mengancam tanaman padi yang siap panen yang telah berusia lebih dari 70 hari. Meski masih bisa dipanen, namun dipastikan kualitas gabah yang dihasilkan akan menurun.
“Ada lebih dari 1.300 hektar tanaman padi siap panen yang terdampak banjir. Kalau terendam 2 hingga 3 hari tetap masih bisa dipanen tapi kualitasnya pasti turun dan harga juga dipastikan turun,” pungkasnya.(erf)