Pada komplek masjid ini juga terdapat pemakaman kuno pendiri masjid ini, yakni Kanjeng Djimat, yang selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah. Puncak keramaian pengunjung biasanya terjadi pada saat malam jum’at legi.
Muhammad Syururi juga mengungkapkan, Masjid Al Mubarok pernah memiliki cerita aneh dan unik pernah terjadi pada Masjid Al-Mubarok ini, tepatnya pada bedug yang sudah ada sejak tahun 1745 tersebut. konon, pada saat bedug tersebut dipindahkan ke Masjid Baitussalam (Masjid Jami’ Kabupaten Nganjuk), keesokan harinya bedug tersebut sudah kembali dengan sendirinya ke Masjid Al-Mubarok.(fjr)
Facebook Comments Box