NGANJUK, KLIKJATIM.id – Polres Nganjuk kesulitan menghadapi tantangan besar dalam mengungkap identitas dan pelaku di balik dua mayat perempuan yang ditemukan di pinggir hutan dan ladang jagung
Hingga kini Polres Nganjuk belum menemukan penyebab kematian bahkan identitas yang diduga lekat dengan indikasi pembunuhan.
Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu 2 Maret 2024. mayat perempuan bernama Nyaini yang di temukan dalam kondisi penuh luka di ladang jagung Dusun Barong, Desa Mungkung, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Kondisi jasad perempuan tersebut mengalami luka di bagian wajah. Saat pertama kali di temukan darah masih mengucur dari kepalanya.Hingga sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
Baca Juga
Belasan Sapi Milik Peternak di Nganjuk Mati Mendadak dan Penyebabnya Masih Misterius
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Pinggir Sungai Brantas Prambon Nganjuk
Pada peristiwa ini polisi mengaku mengalami kesulitan akibat lokasi TKP yang sudah rusak akibat beberapa sebab.
“Kita tetep dilakukan penyidikan. mencari saksi. Karena posisinya seperti itu, TKP nya kena hujan, cuaca,” kata Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto dikonfirmasi tvOnenews.com, Rabu (24/4/2024).
“Belum ada titik terang. Identitas memang jelas, tapi saksi dan sebagainya, kan itu tidak ada saksi yang menguatkan. Masih dicari, sudah diperiksa untuk saksi-saksi namun tidak menguatkan. Jadi tetap diupayakan untuk mencari pelaku,”ujarnya.
Peristiwa kedua terjadi pada Selasa 5 Maret 2024, ditemukannya mayat perempuan tanpa identitas mengambang di Sungai Brantas, Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Mayat tersebut ditemukan sekitar puku; 19.30 WIB.
Selain itu, hingga saat ini belum ada masyarakat yang mengakui jika korban merupakan bagian dari keluarga mereka. Padahal sketsa foto wajah korban sudah disebar di media sosial.
Baca Juga
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Telanjang Telapak Tangan Hilang di Temukan di Hutan Rejoso Nganjuk
Pada kasus ini polisi mengaku masih terus mendalami. Namun belum mendapatkan hasil. Lagi-lagi masyarakat belum ada yang menyampaikan jika korban merupakan keluarga mereka.
“Minimnya informasi ini membuat polisi sulit mengungkap penyebab kematian korban,” jelasnya.
“Sudah diupayakan untuk mencari siapa identitasnya. Itu sudah disebar melalui medsos. Namun demikian tidak ada orang yang menanyakan korban. Tapi tetap diupayakan, semua itukan butuh waktu,”terang AKP Supriyanto.
Ketiga, peristiwa kematian perempuan berambut pirang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di pinggir hutan masuk Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso, Nganjuk.