NGANJUK, KLIKJATIM.id – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar akhir tahun ini, partai-partai politik tengah sibuk menyeleksi dan merekomendasikan calon-calon terbaiknya. Namun, proses ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sejumlah bakal calon kepala daerah di Nganjuk mengaku pusing dan resah menunggu keputusan partai mengenai siapa yang akan diusung dalam ajang lima tahunan tersebut.
Sumber dari dalam beberapa partai besar mengungkapkan bahwa ada dinamika internal yang cukup rumit dalam menentukan rekomendasi calon.
“Banyak faktor yang dipertimbangkan, mulai dari elektabilitas, popularitas, hingga loyalitas terhadap partai. Tidak jarang terjadi perbedaan pendapat di antara pimpinan partai,” ujar seorang petinggi partai yang enggan disebutkan namanya.
Situasi ini membuat sejumlah bakal calon mulai khawatir. Salah satu bakal calon bupati Nganjuk menyatakan, “Proses ini benar-benar menguji kesabaran. Kami sudah melakukan berbagai persiapan dan sosialisasi, tetapi hingga kini belum ada kepastian siapa yang akan diusung partai.”
Ketidakpastian ini juga berdampak pada persiapan kampanye. Banyak bakal calon yang merasa kesulitan untuk menyusun strategi kampanye karena belum mendapatkan kepastian dari partai.
“Kami perlu waktu untuk merancang program dan visi-misi yang akan disampaikan kepada masyarakat. Jika rekomendasi keluar terlambat, kami khawatir waktu kampanye tidak cukup efektif,” keluh seorang bakal calon bupati Nganjuk.
Sementara itu, pengamat politik menilai bahwa proses seleksi ini memang selalu penuh intrik. “Partai politik perlu memastikan calon yang diusung benar-benar memiliki peluang besar untuk menang. Namun, mereka juga harus bijak dalam menentukan pilihan agar tidak menimbulkan perpecahan internal,” jelasnya.