Di lain sisi, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk menyoroti isu penyederhanaan parpol. Hal itu menurutnya perlu dipikirkan secara serius sebagai upaya untuk mengoptimalkan peran parpol.
Sebab dengan sedikit parpol, tapi benar-benar mengakar dan berbasis kebutuhan ideologis masyarakat, dinilai akan lebih efektif.
“Catatan demokrasi kita yang serius sampai kapan kita mau memelihara multipartai, ujung-ujungnya KKN. Semua keputusan output-nya tawar menawar. Itu bahayanya,” pungkasnya.(red)
Facebook Comments Box