“Kejadian ini sangat meresahkan. Saya tidak menyangka bahwa ada orang yang tega melakukan hal seperti ini,” jelasnya.
Meskipun nilai tidak banyak bagi korban sangat berharga, karena uang hasil penjualan Hanphone rencananya di buat untuk kebutuhan se hari hari.
“Kalau jumlah semua 23 lembar uang pecahan 100 ribu. Namun, setelah saya cek ke Bank, ternyata dari 23 lembar 19 lembar palsu, dan tinggal 4 lembar yang asli,” bebernya.
Lebih lanjut Ikawati menambahkan, waktu ketemuan pembeli hanphone mengenakan masker hijab, jadi, saya tidak tahu wajah nya pembeli, selain gelap juga tidak sempat komunikasi lama.
Peredaran uang palsu dengan modus COD ini bukan pertama kali terjadi. “Di harapkan pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku, untuk memberi efek jera bagi pelaku, dan untuk mencegah tidak terjadi korban penipuan uang palsu lagi,”pungkasnya.***