NGANJUK, KLIKJATIM.id – Dalam kancah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Nganjuk, pasangan calon bupati dan wakil bupati yang dijuluki “Dua Srikandi” tetap menunjukkan ketangguhannya meski harus menghadapi tekanan besar dari belasan partai politik yang bersatu melawan mereka.
Meski tidak didukung oleh partai-partai besar, mereka terus mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat dan berbagai kelompok independen yang menginginkan perubahan.
Pasangan dua tokoh perempuan ini dikenal dengan visi dan misi mereka yang pro-rakyat serta program-program yang memberdayakan masyarakat desa. Mereka menyuarakan pentingnya transparansi, akuntabilitas, serta peningkatan layanan publik, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan.
Meskipun secara politik mereka dikepung oleh lawan-lawannya, popularitas mereka di akar rumput terus meningkat.
Salah satu dari dua srikandi yaitu Ita Triwibawati (Bunda Ita) yang dikenal sebagai perempuan peduli sosial, mengungkapkan bahwa tantangan ini justru semakin menguatkan tekad mereka. “Kami tahu jalan ini tidak mudah, tapi kami percaya bahwa kejujuran dan komitmen kami untuk rakyat akan berbicara lebih keras daripada koalisi partai yang hanya mementingkan kepentingan elite politik,” kata Bunda Ita.
“Meskipun, saya dan mbak Zuli hanya di dukung dua partai palitik, tetapi hati masyarakat itu yang terpenting, karena masyarakat adalah nomor dua untuk kunci ke suksesan meraih kemenangan, kunci utama kita berdua mendapatkan ridho nya dari yang kuasa,” ungkap Bunda Ita.
“Yang terpenting bagaimana kita bisa merebut hati masyarakat, karena niat saya untuk masyarakat, demi kemajuan, kecerdasan,dan kesejahteraan masyarakat Nganjuk yang berkelanjutan,”ujar Bunda Ita.
Di sisi lain, calon wakil bupati yang berpasangan dengan Bunda Ita yaitu Mbak Zuli adalah seorang perempuan pengusaha sukses yang telah lama berkontribusi pada pengembangan ekonomi.
Bunda Ita menekankan bahwa kehadiran saya dan Mbak Zuli dalam Pilkada Nganjuk adalah untuk membawa perubahan yang nyata, bukan sekadar retorika politik.
Meski diterpa berbagai tantangan, termasuk kampanye hitam dan intimidasi politik, pasangan ini terus berjuang dengan semangat tinggi. Mereka aktif turun ke lapangan, berdialog langsung dengan warga, dan menyerap aspirasi masyarakat.
Dukungan dari warga yang menginginkan perubahan dan pemerintahan peduli dengan masyarakat di bawah menjadi modal utama mereka dalam menghadapi Pilkada yang semakin mendekat.
Dukungan moral dari para pendukung serta semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh dua srikandi ini menjadi inspirasi bagi banyak orang.
“Mereka berdua adalah simbol kekuatan perempuan yang tidak gentar menghadapi kekuasaan,” ujar salah satu pendukung setia mereka.
Kehadiran dua srikandi Bunda Ita dan Mbak Zuli di tengah masyarakat berhasil mencuri perhatian publik. Mereka bukan hanya menginspirasi, tetapi juga membawa perubahan positif di berbagai sektor kehidupan.
Sosok keduanya yang tangguh dan berwawasan luas ini, dinilai mampu memberikan harapan baru di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Salah seorang warga Ani Wasilah (45), menyatakan bahwa kehadiran kedua srikandi nanti nya akan memberikan semangat baru bagi kaum perempuan.
Mereka adalah contoh pemimpin nyata bahwa perempuan bisa berperan besar dalam pembangunan masyarakat. Kehadiran mereka untuk memimpin Nganjuk sangat diharapkan masyarakat.
Hal senada juga diungkapkan Rahmat (50), seorang tokoh masyarakat. Menurutnya, kedua srikandi ini menunjukkan bahwa kemampuan dan kontribusi perempuan dalam berbagai bidang tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Mereka menunjukkan bahwa perempuan mampu berada di garda terdepan dalam membangun Nganjuk kedepan. Kehadiran mereka di tengah masyarakat benar-benar membawa inspirasi bagi kita semua,” katanya.
Dalam beberapa kesempatan, kedua srikandi ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, meskipun tidak harus di publish mereka aktif memberikan bantuan kepada kaum kurang mampu, dan terjun langsung bersosialisasi ke masyarakat.
“Jadi, kehadiran mereka berdua memperkenalkan dirinya untuk maju Pilkada tidak hanya dirasakan di ranah formal, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari dengan warga,”kata Rahmat.
Kedua srikandi Bunda Ita dan Mbak Zuli ini bukan hanya simbol kekuatan dan ketangguhan perempuan, tetapi juga wujud nyata dari kontribusi perempuan dalam membangun masyarakat Kabupaten Nganjuk yang lebih baik.***