KLIKJATIM.id – Grahadi, gedung legendaris yang dibangun pada 1795 di tepi Kalimas Surabaya, merupakan Rumah Dinas Gubernur Jawa Timur. Selama lima tahun terakhir, Grahadi menjadi tempat tinggal Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.
Sebentar lagi, pemungutan suara Pilkada Jawa Timur dilangsungkan untuk memilih Gubernur Jawa Timur untuk lima tahun ke
depan.
Pasca Pilkada, apakah Grahadi akan kembali ditinggali oleh petahana
Khofifah Indar Parawansa, atau akan ditempati penggantinya?
Kontestasi Pilgub Jawa Timur saat ini resmi diikuti oleh tiga srikandi bersama calon wakil gubernur masing-masing, pasangan calon nomor satu yaitu Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim, pasangan calon nomor urut dua Khofifah Indar Parawansa -Emil Elestianto Dardak, dan pasangan calon nomor tiga Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans). Luluk-Lukman diusung oleh PKB, Khofifah-Emil diusung
koalisi 15 partai, dan Risma-Gus Hans diusung PDI Perjuangan.
Di atas kertas, petahana Khofifah-Emil unggul dengan dukungan sekitar 60% kursi partai di DPRD Provinsi Jawa Timur. Akankah keunggulan ini terejawantah menjadi dukungan masyarakat Jawa Timur pada pemungutan suara mendatang?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Indikator Politik Indonesia menggelar survei
tatap muka kepada pemilih Jawa Timur. Survei berusaha mengupas preferensi
pemilih Jawa Timur setidaknya saat survei dilakukan, evaluasi mereka terhadap petahana dan berbagai kondisi umum yang mereka rasakan saat ini.
Survei juga mengungkap faktor-faktor yang berhubungan dengan pilihan, seperti sosialisasi politik, pilihan partai, dan sosio-demografi.
Hasil survei dapat menjadi rujukan bagi analis dan pengambil keputusan,
khususnya dalam konteks Pilgub Jawa Timur.