Salah satu perwakilan warga mengatakan, warga menuntut pengolahan bulu ayam yang di lakukan CV Maharani di tutup, karena setiap hari mengeluarkan bau menyengat mengganggu pernafasan serta banyak warga di sekitar pabrik juga mengalami mual mual.
“Warga minta untuk bertemu dengan pihak pengelola pabrik, mendapat perlawanan dari pihak pabrik dan kepolisian Polres Nganjuk, sehingga warga kesulitan untuk bisa masuk ke dalam pabrik,” kata Suratman, Selasa (12/03).
“Upaya itu terus dilakukan hingga dini hari dan akhirnya warga berhasil masuk ke dalam pabrik,” ujar Suratman.
Lebih lanjut Suratman menambahkan, aksi demo ini dilakukan lantaran warga sudah berkali-kali sejak tahun tahun 2022, memberikan teguran agar pengolahan bulu ayam di hentikan. Namun, teguran tersebut hingga saat ini permintaan warga juga belum terpenuhi.