KLIKJATIM.id – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan datang, isu politik “babi ngepet” kembali mencuat di Kabupaten Nganjuk. Fenomena ini mengacu pada praktik memanfaatkan aparatur desa untuk kepentingan kampanye terselubung oleh sejumlah calon. Meskipun tampak seperti rumor belaka, potensi penyalahgunaan kewenangan ini perlu diwaspadai karena dapat mengganggu integritas dan netralitas pemerintahan di tingkat desa.
Laporan di lapangan menunjukkan indikasi bahwa beberapa perangkat desa diminta untuk menggalang dukungan kepada salah satu kandidat.
Facebook Comments Box