Pilkada Serentak

Waspada Politik “Babi Ngepet” di Nganjuk, Potensi Aparatur Desa Dijadikan Alat Kampanye

badge-check


					Ilustrasi Politik Babi Ngepet Perbesar

Ilustrasi Politik Babi Ngepet

Salah satu masyarakat, Waluyo, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa politik semacam ini dapat menciptakan polarisasi di tingkat akar rumput. “Banyak warga yang akhirnya terpecah karena merasa dikondisikan oleh aparatur desa sendiri, padahal mereka harusnya netral,” katanya.

Menanggapi kekhawatiran ini, menurut Waluyo, harusnya aparatur desa menjaga profesionalisme dan netralitas mereka selama masa kampanye dan menjunjung tinggi integritas pemerintahan desa.

“Aparatur desa adalah pelayan masyarakat, bukan alat politik. Saya harap mereka dapat menghindari keterlibatan dalam kegiatan politik yang bisa merusak kepercayaan publik,” pungkas Waluyo.**

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gelombang Dukungan Marhaen Handy Mulai Berdatangan untuk Nganjuk Melesat

14 Oktober 2024 - 13:16 WIB

Marhaen Blusukan Kuliner Legendaris Nasi Pecel Khas Nganjuk

14 Oktober 2024 - 13:07 WIB

Rilis Indikator Jawa Timur, Tiga Srikandi Berebut Grahadi, Khofifah Tertinggi Diatas Kertas

30 September 2024 - 11:55 WIB

Rilis Indikator Jawa Timur, Tiga Srikandi Berebut Grahadi, Khofifah Tertinggi Diatas Kertas
Trending di Pilgub Jatim